Sunday, March 15, 2015

DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS

Nama : Jesika
Kelas : 3 SA03
NPM  : 13612929
KOMUNIKASI BISNIS (SOFTSKILL)


1. PENGERTIAN DAN CAKUPAN KOMUNIKASI

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi sering dilakukan yang merupakan kebutuhan yang mendasar bagi setiap manusia. Komunikasi secara verbal (lisan) terjadi pada saat seseorang dengan orang lain saling menyampaikan pesan/berdekatan , tetapi apabila berada dalam jarak yang jauh dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara untuk berkomunikasi. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris yakni communication. Pada dasarnya, secara etimologis kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communication yang bersumber pada kata communis berarti milik bersama atau membagi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk membangun pengertian dan kebersamaan sedangkan secara terminologis, kata komunikasi merujuk pada proses penyampaian suatu pernyataan oleh pihak satu kepada pihak lain. Pengertian Komunikasi merupakan suatu proses ketika seseorang dengan orang lain saling menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain/banyak pihak agar dapat terhubung dengan lingkungan sekitarnya.Pada dasarnya, komunikasi dilakukan secara verbal oleh kedua belah pihak agar dapat dimengerti. Komunikasi dapat terjadi apabila ada persamaan antara penyampaian pesan dengan penerima pesan. Tanpa adanya bahasa verbal antara kedua belah pihak, komunikasi masih dapat digunakan dengan pergerakan badan dan menunjukkan sikap tertentu, seperti menggelengkan kepala, mengangkat bahu dan tersenyum. Cara ini biasanya disebut sebagai komunikasi nonverbal.Cakupan/Ruang Lingkup Komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Dimensi Komunikasi menyatakan bahwa ruang lingkup/cakupan komunikasi sebagai berikut :1. Bentuk Komunikasi :a) Personnal Communication (Komunikasi Pribadi) :Intrapersonnal Communication (Komunikasi Intrapribadi)Interpersonnal Communication (Komunikasi Interpersonal)b) Group Communication (Komunikasi Kelompok) :Small Group Communication (Lecture, Panel Discussion, Symposium, Seminar,Brainstorming, Ect.)Large Group Communication / Public Speaking.c) Mass Communication (Komunikasi Massa dengan medianya Pers, Radio, TV, Film,dsb.)


2. Sifat Komunikasi :

a) Verbal : Oral (Ucapan) & Written (Tulisan)
b) Non-verbal : Kinesikal (bahasa tubuh), Gestural (gerak-gerik tubuh), Postural (sikap tubuh), Facial Expressions (akspresi muka), Symbolic Cloting (pakaian symbol), Signal (Bel, Bedug, Morse, Simapore), Pictorial (Poster, Billboard, Rambu-rambu lalu lintas)

3. Teknik Komunikasi : Journalism, Public Relations, Advertising, Exhibition / Exposition, Propaganda, Publicity Etc.


4. Metoda Komunikasi : Informative Communication, Persuasive Communication, Coersive / Intructive Communication


5. Fungsi Komunikasi : Public Information, Publik Education, Publik Persuasion, Publik Entertaiment


6. Tujuan Komunikasi : Social Change / Social Participation, Attitude Change, Opinion Change, Behaviour Change


7. Model Komunikasi : One Step Flow Communication, Two Step Flow Communication, Multi Step Flow Communication


8. Bidang Komunikasi : Social Communication, Managemen Communication, Bussiness Communication, Political Communication, Cultural Communication, Traditional Communication, International Communication


9. Sistem Komunikasi : Social Responsibility System & Authoritian System


10. Interaksi Komunikasi : Komunikasi Sosial & Komunikasi Media (1994 : 10 – 11)



2. UNSUR-UNSUR DALAM KOMUNIKASI
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.

1. Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
2. Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
3. Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).
4. Penerima, Penerima adalah  pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.  Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).



3. BENTUK DASAR DARI KOMUNIKASI
Bentuk Dasar Komunikasi

Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap muka, telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu, Komunikasi Verbal dan Nonverbal.


1.1 Komunikasi Nonverbal


Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi nonvebal sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh (body language).

Komunikasi nonverbal sangatlah kompleks. Dimana, kita mengekspresikan apa yang ingin kita sampaikan melalui gerakan tubuh. Maka dari itu, sebagai seorang komunikator untuk memahami komunikasi nonverbal, kita harus memahami seluk beluk sosial budaya nya terlebih dahulu. Karena, komunikasi baru akan terjadi secara efektif jika kita mempunyai kesamaan makna dengan komunikan. Maksud disini, mengapa kita harus mengenal budayanya? karena, setiap daerah memiliki budayanya sendiri2, misal di arab tanda acungan JEMPOL adalah tanda berhenti, sedangankan di indonesia tanda acungan jempol adalah mengatakan OKE.

 Menurut Mark Knap (dalam Cangara, 2004:100), fungsi komunikasi nonverbal adalah :


1. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)

2. menunjukan peraaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)

3. menunjukan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)

4. menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna.

Dalam berbagai studi, komunikasi verbal dikelompokan dalam beberapa bentuk (Cangara, 2004:101):

a. Kinesics, yaitu komunikasi verbal yang ditunjukan dengan gerakan tubuh :


1. Emblems, merupakan sebuah isyarat yang di buat oleh suatu budaya. Misalnya, V bagi orang amerika merupakan Victory atau kemenangan

2. Illustrators, merupakan sebuah gerakan badan untuk mengilustrasikan sesuatu. Misalnya, Tinggi badanya seseorang, Gemuk langsingnya seseorang

3. Affect Display, Merupakan isyarat yangbiasanya timbul karena pengaruh dari emosional seseorang. Misalnya wajah senang, wajah bete, wajah sedih. Raut Muka juga mengisyaratkan suatu pesan.

4. Regulators, Suatu gerakantubuh yang biasanya terjadi di daerah kepala, misalnya mengangguk, menggelengkan kepala.

5. Adaptory, suatu gerakan tubuh yang menunjukan kejengkelan pada sesuatu. Misal menggerutu, menarik napas dalam2, mengepalkan tinju.


b. Gerakan Mata (eye gaze)


Siapa bilang mata tak dapat berbicara? Justru terkadang mata lah yang paling menunjukan ekspresi seseorang. Apakah dia sedang sebal, sedih, senang, terharu. Mata tak bisa bohong. Jika seseorang sedang suka pada pasangannya, maka tatapannya akan terasa berbeda.


c. Sentuhan (Touching)


Sentuhan adalah sebuah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Ada tiga bentuk sentuhan badan : 


1. Kinesthetic, merupakan isyarat yang menunjukan kemesraan, atau keakraban.

2. Sociofugal, merupakan isyarat yang menunjukan awal mula persahabatan.

3. Thermal, merupakan isyarat awal menunjukan persahabatan, namun lebih intim, misalnya menepuk bahu, adu tinju, dll.


d. Paralanguage


Paralanguage merupakan suatu isyarat yang timbul karena adanya sebuah tekanan pada saat berbicara. sehingga pada saat si komunikator berbicara, sang komunikan sudah mengerti apa yang sebenarnya ingin dibicarakan. Contoh : ketika sang suami memanggil dengan mesra “sayaang..” maka sang istri sudah mengetahui bahwa suaminya memanggil dia.


E. Diam

Diam juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. walaupun bentuk komunikasi ini merupakan bentuk yang sangat sulit untuk di terka karena bisa saja apa yang dipikirkan orang itu adalah negatif atau pun positif.


F. Postur Tubuh

Terkadang manusia mengartikan postur tubuh secara “branding”. Bentuk Postur tubuh seseorang dapat dilihat dari 3 bentuk :


1. Ectomorphy, tingi kurus, dilambangkan orang yangemmpunyai sikap ambisius, pintar dan kritis

2. Mesomorphy, bentuk tubuh yang tegap dan atletis melambangkan orang tersebut cerdas, bersahabat, dan aktif

3. Endomorphy, bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk, melambangkan pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.


G. Warna

Warna memberikan arti pada objek. Misal warna merah tanda marah, putih suci.

H. Bunyi

Jika Paralanguage merupakan bentuk tekanan pada suara, sedangkan bunyi adalah tekanan pada suatu benda yangmemiliki arti. Misal, tepuk tangan tanda apresiasi, peluit parkir tanda berenti atau maju. dll.


I. Bau

Bau bisa melambangkan suatu pesan. Misalnya, wewangian kosmetik akan berbeda dengan wewangian makanan.



1.2 Komunikasi Verbal


Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mempunyai arti. Komunikasi Verbal trbagi menjadi 2 Komunikasi lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar), Komunikasi Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca).


ORAL COMMUNICATION :


a. Berbicara

Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bersifat oral. Berbicara sangatlah fatal dilakukan jika kita tidak mempunyai bahan dan persiapan yang matang. Karena komunikasi bersifat irresversibel (tidak dapat diulang). Sehingga apa yang kita bicarakan haruslah benar-benar baik.




4. BISNIS DALAM PANDANGAN KOMUNIKASI
bisnis dalam pandangan komunikasiMemasuki millenium baru, dunia usaha banyak menghadapi masalah kompleks. Bukan saja karena cakupan bisnisnya yang semakin beragam, melainkan juga karena skala bisnis sudah menjadi problem yang sangat luas. Sejumlah ahli mengatakan bisnis sudah menjadi masalah global. Mengapa sampai demikian?Pertama, karena semakin pesatnya kemajuan di bidang sain dan teknologi, sehingga merangsang terciptanya sistem dan proses produksi yang efisien. Produksi barang dan jasa sudah melampaui batas kebutuhan pasar dalam negeri, sehingga perlu di ekspor. Kedua, karena teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi, sehingga mobilitas sosial menjadi semakin cepat dan tinggi. Ketiga, bersamaan dengan itu, kemajuan di bidang transformasi informasi [komunikasi] juga berlangsung sangat pesat, sehingga informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung pada jarak geografis. Bukan itu saja, kemajuan di bidang komunikasi [media massa] telah mempengaruhi pola-pola bisnis antarmanusia.Fenomena inilah yang menyadarkan banyak orang betapa pentingnya memahami gejala komunikasi dalam rangka memahami gejala bisnis.Jika kita melihat bisnis dan komunikasi sebagai sama-sama suatu proses sosial, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis dan, sebaliknya, bisnis adalah komunikasi. Artinya, pada tingkatan gejala [fenomena], antara komunikasi dan bisnis merupakan gejala yang terintegrasi. Tidak bisa dipisah-pisahkan.Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sbb :   Dalam komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi; sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi adalah barang dan jasa. Dalam konteks tertentu, informasi juga termasuk barang dan jasa. Misalnya : informasi lewat surat kabar, majalah, televisi, dll.    Kemudian, bisnis dan komunikasi menyampaikan produk tsb kepada pihak lain. Dalam komunikasi, pihak lain bisa disebut communicator, audience, destination, dst. Sementara dalam kegiatan bisnis pihak lain sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.    Komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-hambatan yang spesifik. Dengan cara berpikir di atas, kita akan berusaha menjelajahi kajian-kajian yang relevan tentang hubungan bisnis dengan komunikasi. Ada tiga kajian yang bisa kita telaah :   Kajian tentang kegiatan bisnis dari perspektif komunikasi. Bagaimana sudut pandangan komunikasi menerangkan gejala bisnis.   Kajian tentang kegiatan komunikasi dari perspektif bisnis. Bagaimana sudut pandang bisnis dalam menerangkan kegiatan komunikasi. Atau, secara sederhana, komunikasi sebagai bisnis.   Kajian tentang faktor-faktor eksternal dari keduanya yang turut terlibat dalam proses komunikasi maupun bisnis.

SUMBER: 
 http://isma-ismi.com/pengertian-komunikasi.htmlhttp://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/04/cakupanruang-lingkup-komunikasi.htmlhttps://amirlahjeni.wordpress.com/2012/03/30/unsur-unsur-komunikasi/http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/05/bentuk-dasar-komunikasi.html

http://faculty.petra.ac.id/ido/courses/komunikasi_bisnis.html







No comments:

Post a Comment